Rabu, 29 September 2021

3.2.a.9-Koneksi Antarmateri-Pemimpin dalam pengelolan sumber daya

 Pemimpin dalam pengelolan sumber daya

pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengelola dan memanfaatkan berbagai aset-aset yang dimiliki sekolah untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki dengan memandang segala aset (sumber daya) yang dimiliki sebagai sebuah kekuatan/keunggulan bukan memandang sebagai sebuah kekurangan.

    Dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya sebaiknya sekolah lebih menekankan pada pendekatan berbasis aset. lebih dikenal dengan Pendekatan Komunitas Berbasis Aset (PKBA). Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Pendekatan PKBA menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas. Selama ini komunitas sibuk pada strategi mencari pemecahan pada masalah yang sedang dihadapi. Pendekatan PKBA merupakan pendekatan yang digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas atau disebut sebagai community-driven development.

    Dengan pengelolaan sumber daya yang tepat tentu akan membawa kepada peningkatan pembelajaran disekolah lebih berkualitas, karena dijelaskan diawal bahwa pendekatan PKBA berorientasi pada kekuatan atau memanfaatkan potensi/kekuatan yang dimiliki, serta berfikir berbasis kekuatan, sehingga segala sesuatu yang dianggap penghalang atau kekurangan buakn menjadi fokus utama namun menjadi fokus bagamana memanfaatkan potensi sebagai contoh ketika sekolah diharuskan pembelajaran dengan daring dimana masalah utama adalah kouta dan jaringan bagamana sekolah dapat mengatasi persoalan ini, tentu strategi dan solusi akan banyak trrcipta ketika hal ini dianggap bukan sebagai penghalan namun sebagai motivasi bagi guru-guru untuk mencari solusi dan mencari cara menyelesaiakn persoalan tersebut dengan memanfastkan teknologi dan media pembelajaran yang lebih kreatif dan bermakna, seperti pembelajaran campuran blanded learning.

    Jika materi pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya dikaitksn dengan modul sebelumnya yaitu filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menyatakan bahwa Seorang pemimpin harus mampu mengelola salah satu aset yang dimiliki sekolah yaitu modal manusia (guru dan murid). Pemimpin harus memastikan para gurunya melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid sehingga murid dapat berkembang sesuai kodratnya (kodrat alam dan kodrat zaman). Dan kaitkan dengan peran dan nilai sebagai guru penggerak tentu sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengelolah sumber daya sebagai nilai nilai seorsng pendidik yang dimiliki dalam hal ini seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid sehingga sekolah akan dapat mewujudkan murid yang memiliki profil pelajar Pancasila. 

    Sebagai pemimpin pengelolaan sumber daya yang paham tentu dalam penyususan visi dan misi sekolah selalu di kaitkan dan selarah dengan potensi dan modal aset yang dimiliki sekolah untuk menciptakan visi dsn misi sekolah yang berpihak pada murid. Dan melalui pendekatan BAGJA diharapkan dengan konsep perubahan Melalui penerapan Inkuiri Apresiatif, seorang pemimpin pembelajaran akan dapat melakukan perubahan sekolah berbasis sumber daya yang akan menggerakkan warga sekolah untuk melakukan perubahan positif. Dsn jika dikaitkan dengan pembelajaran diferensiasi dan Pembeljaran sosial emosional sangan mendukung sebagai pemimpin pembelajran harus mampu melihat potensi dan aset yang dimiliki dalam menentukan strategi dan metode yang tepat dengan memanfaatkan aset sekolah yang mampu meningkatkan potensi dan minat tiap murid dalam pembelajaran, dan sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu melihat sisi sosial emosional murid dengan layanan coaching sehingga murid mampu mengenali dan meningkatkan potensi yang dimilikinya. Sehingga sebagai pemimpin pembelajaran mampu mengambil segala keputusan-keputusan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan mempraktikkan 9 langkah dalam pengambilan keputusan.

    Dan selama pendidikan guru penggerak setelah materi pemimpin penhelolaan sumber daya sebelum saya mendapatkan materi ini saya masih dan mencampur adukkan dalam melihat situasi berdasarkan berbabis masalah fokus menyelsaikan persoalan buakn pada potensi dan aset yang positif, sehingga setelah materi ini saya akan mulai menyadari bahwa dalam melihat persoalan kita harus berfikir positif dMelalui penerapan Inkuiri Apresiatif dengan menggunakan tahapan BAGJA, seorang pemimpin akan dapat melakukan perubahan sekolah berbasis sumber daya yang akan menggerakkan warga sekolah untuk melakukan perubahan positif.dalam hal ini fokus pada petensi dan aset yang dimiliki sekolah sebagai kekuatan yang harus dikembangkan.

0 komentar:

Posting Komentar